Saturday, April 24, 2010

Legenda asal sungai musi (palembang)



Sungai Musi merupakan salah satu sungai yang terbesar dan terpanjang di Indonesia. Sungai Musi terletak di kota Palembang,Sumatra Selatan. Hulunya berada di Provinsi Bengkulu. Sembilan buah sungai besar (diantaranya di Provinsi Jambi dan Bengkulu) bermuara ke Sungai Musi. Selain itu, beberapa sungai kecil juga ada yang bermuara ke Sungai Musi. Sungai Musi mengalir di tengah-tengah kota Palembang,lebar nya sekitar 400meter.
Zaman dahulu kala sebelum datang Kerajaan Sriwijaya, hubungan lalu lintas laut di seluruh dunia dilakukan dengan perahu layar. Pada zaman itu, banyak pula lanun atau bajak laut.
Menurut cerita, ada kelompok bajak laut asal negeri Cina, terdiri dari tiga perahu layar, berlayar ke Selat Bangka. Perompak itu dipimpin oleh seorang yang bergelar Kapitan. Mereka tertarik ketika melalui muara Sungai Musi, terutama karena lebarnya. Kapitan mencari dalam peta yang ada di dinding kamarnya. Ternyata sungai itu belum ada namanya di peta. Kapitan memerintahkan seluruh perahu agar menurunkan layar. Dia berkata kepada anggota teras anak buahnya : "Dalam peta sungai ini sangat panjang, tapi belum ada namanya. Ayo kita selidiki."
Tiga perahu layar itu berdayung beriring-iringan memasuki sungai dan terus menghulu. Kota Palembang ketika itu masih merupakan perkampungan besar yang ramai. Para perompak itu melihat banyak perahu besar dan tongkang datang dari hulu sarat dengan muatan hasil bumi. Lalu, berakatalah Kapitan kepada anak buahnya :
"Muatan perahu penduduk ini hasil bumi yang penting dalam perdagangan dunia. Kalian lihat banyak jenis rempah-rempah. Jangan ada yang mengusik mereka. Kita dekati dengan ramah. Pastilah di hulu sana daerah subur yang merupakan sumber semua hasil bumi ini. Kita berusaha menjadi pembeli tunggal."
Perahu dan tongkang yang datang itu adalah milik pedagang dari pulau lain di Nusantara. Selain beras dan sayur-mayur, banyak hasil bumi seperti kopi, lada, cengkih, kayu manis, buah pala, dan tembakau. Ini merupakan barang dagangan yang mahal harga nya di negeri lain. Para perompak itu mendekati perahu dan tongkang. Karena pedagang tidak mengerti bahasa Cina, percakapan dilakukan dengan isyarat. Ternyata mereka bisa saling mengerti.
Ketika itu, perdagangan tidak dilakukan dengan uang. Perompak itu menunjukan kepada para pedagang dan juga penduduk, berbagai jenis barang yang ada di ketiga perahu layar mereka. Mulai dari pakaian dan kain, perak, emas sampai bahan pangan. Semua adalah hasil rompakan. Kemudian, terjadilah jual beli dengan cara menukar barang (barter).
Melalui percakapan dengan isyarat, para pedagang dan penduduk mengatakan bahwa hasil pertanian mereka peroleh dari daerah hulu. Oleh karena itu, Kapitan memutuskan untuk ke hulu.
Mereka berdayung ke hulu. Karena kapal mereka besar-besar, mereka membeli perahu penduduk dengan cara menukar. Dengan perahu-perahu itu lah mereka menghulu sungai, membawa berbagai jenis barang hasil rompakan yang ada pada mereka. Kapitan memerintahkan agar sebagian anak buahnya naik ke darat dan meneliti keadaan. Kemudian, banyaklah anak buah perompak itu masuk ke kampung dan menjelajahi hutan. Mereka sangat kagum melihat kesuburan lahan di daratan.
Kelompok yang sampai ke daerah dataran rendah Gunung Dempo (daerah Lahat sekarang) kagum melihat betapa subur nya tanah. Hasil sayur-mayur tidak terpanen. Tanaman kopi bagaikan hutan dengan buahnya yang besar-besar. Begitu juga cengkih, kayu manis, dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Kelompok yang menjelajahi daerah Muaraenim (sekarang), juga kagum melihat tanaman rempah-rempah. Mereka kagum ketika melihat di beberapa lokasi banyak batubara yang muncul dipermukaan tanah.
Sementara itu, yang sampai di daerah Rejang Lebong terkejut melihat penduduk mendulang emas disamping tanaman rempah-rempah yang melimpah.
Setelah beberapa bulan menerima laporan demi laporan, Kapitan memerintahkan anak buahnya membeli sebanyak mungkin. Mengajari penduduk mengambil batubara. Penduduk sangat senang. Berbulan-bulan berlangsung, barang-barang untuk menukar milik perompak habis sementara ketiga buah perahu besar mereka sudah penuh dengan hasil bumi, termasuk tembakau yang mereka temukan di daerah Danau Ranau.
Kapitan memutuskan meninggalkan daerah itu, dengan maksud untuk dapat kembali selekasnya setelah menjual barang yang mereka miliki. Tiba di muara sungai, Kapitan memerintahkan ketiga perahu mereka berlabuh berdekatan. Suatu malam, Kapitan memberikan penjelasan di hadapan sebagian anak buahnya. Mereka bermusyawarah menentukan ke negeri mana saja barang-barang itu akan mereka jual. Juga membuat rencana ke daerah mana mereka akan berlayar kemudian untuk merompak. Hasil rompakan akan dijadikan bahan penukar atau pembeli barang di daerah yang baru mereka kunjungi. Ujar Kapitan :
"Kita harus mencari barang-barang yang sesuia dengan kebutuhan penduduk di daerah ini. Disamping merompak, kita harus menjadi pembeli tunggal seluruh hasil bumi di daerah ini. Kita harus bergaul sebaik mungkin dengan masyarakat. Sumber barang dagangan kita harus bisa dalam jangka panjang. Untuk itu, beberapa anak buah yang saya pilih tinggal di sini. Kembali ke hulu dengan menggunakan perahu. Pelajari bahasa daerah. Tapi awas!jangan sekali-kali ada yang berbuat jahat atau kasar terhadap penduduk."
Bersama beberapa tenaga terasnya, dipilih beberapa anak buah perompak untuk kemabali dan tinggal di Palembang. Kemudian, Kapitan itu menunjuk lagi pada peta yang terbentang di dinding ruangan. Dia memberi tanda melingkari daerah Sumatera Selatan dalam peta seraya berkata :
"Kita sekarang berada di daerah ini. Ternyata daerah dan sungai ini belum ada nama nya di dalam peta. Sudah kupikir-pikir, kita menamakan daerah ini Mu Ci." (Dalam bahasa tua Cina Han,Muci adalah ayam betina, dan Muci adalah nama Dewi Ayam Betina yang memberi keberuntungan pada manusia.)
Seorang pemimpin teras perompak bertanya : "Mengapa Tuan Kapitan memberikan nama daerah ini Muci?"
Kapitan itu senyum dan menjawab : "Ya. Bukankah Muci (maksudnya ayam betina) makhluk yang memberi keberuntungan kepada manusia? Sekali bertelur belasan butir. Telur sumber uang yang laris. Daerah ini sangat subur. Luar biasa suburnya. Hasil rempah-rempahnya bermutu tinggi. Ada tambang batubara. Ada tambang emas. Sumber kekayaan yang tidak akan ada habis-habisnya. Maka daerah ini juga layak disebut Mu Ci (maksudnya Dewi penolong manusia) karena tanahnya demikian kaya raya memberi keberuntungan bagi manusia."
Seluruh perompak itu tertawa riang karena pemimpin mereka memilih nama yang sesuai dengan pendapat mereka. Lalu, Kapitan meneruskan :
"Kalian ingat. Penduduk di daerah ini juga memiliki sifat baik yang dimiliki ayam. Kaum pria di daerah ini ramah, mudah menerima orang asing, dapat bergaul baik, dan suka menolong. Akan tetapi, jangan coba berbuat curang atau menipu mereka. Bukankah ada empat orang teman kita yang mati karena di tusuk pisau?"
Seorang anggota teras lanun berkata : "Benar Kapitan. Itu salah mereka sendiri. Sudah diperintahkan agar jangan berbuat kasar atau menipu penduduk."
"Benar. Salah mereka sendiri. Sudah saya perintahkan agar berperangai baik. Daerah ini dan penduduknya akan jadi mitra dagang kita dalam jangka panjang. Selain itu, wanita di daerah Mu Ci ini juga sangat baik. Kulit mereka kuning seperti kita, tapi wajah mereka tidak seperti wajah wanita kita. Juga tidak seperti wajah orang Eropa. Wajah milik bumi mereka sendiri. Kaum wanita daerah ini hebat dan mengagumkan. Mereka bekerja keras membantu suami. Tak ubahnya seperti induk ayam betina. Bekerja keras mencari makan untuk anak-anaknya. Hormat dan baik pada sesamanya. Akan tetapi, jangan coba ada yang menggangguanak-anaknya. Biar burung elang, musang, bahkan harimau sekali pun, jika mengganggu anaknya, induk ayam akan menyerang musuhnya. Buktinya sudah kita rasakan bukan?"
Para bajak laut itu tertawa lebar. Ada yang berkata : "Yaaa. Benar Kapitan. Tiga orang teman kita luka parah ditusuk wanita dengan pisau. Salah mereka sendiri, karena mereka hendak mengganggu wanita."
"Benar itu," sambut Kapitan. "Karena tanah di daerah ini sangat subur dan memberi kehidupan yang berlimpah pada manusia, saya memilih Muci untuk nama daerah ini. Inilah Sungai Muci. Sungai yang memberi manfaat dan keberuntungan pada manusia."
Tahun berikutnya, ketika bajak laut datang lagi membawa hasil rompakan untuk modal berdagang, mereka menyebut daerah itu Muci. Beratus tahun kemudian, kata Muci berubah menjadi Musi.

Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Rawas, Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan.

Indonesia Di Jajah Selama 3.5 Abad Karena Sebuah Buku




Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.

Inilah kisahnya:
Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.


Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.

Friday, April 2, 2010

ALHAMDULILLAH

ALLAH PENCIPTA KITA SEMUA

Kalian sering mendengar manusia menyebutkan kata ”Allah.” Mereka biasanya mengucapkannya dalam kalimat, ”Semoga Allah memberkatimu, ”Jika Allah berkehendak,” ”Insya Allah,” ”Semoga Allah mengampunimu,” dan seterusnya.

Ini adalah kalimat-kalimat yang digunakan ketika kita mengingat Allah, berdoa kepada-Nya, atau meninggikan-Nya.

Misalnya, “Semoga Allah melindungimu” menjelaskan kenyataan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang tak terbatas pada diri kalian dan segala makhluk, bernyawa atau tak bernyawa, di sekitarmu. Allah-lah Yang bisa menyelamatkan kalian, ibu kalian, ayah, dan teman kalian dari kejahatan. Karena itu, kalimat ini sering digunakan di saat terjadinya bencana alam atau kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Coba pikirkan: Bisakah ibu, ayah, atau semua orang lain yang kalian ketahui mencegah bencana alam, misalnya banjir? Mereka tentu tidak bisa, karena hanya Allah yang mengizinkan kejadian seperti itu terjadi pada manusia, sehingga hanya Dia yang bisa mencegahnya.

Kata “insya Allah” berarti “jika Allah berkehendak”. Oleh sebab itu, ketika kita berkata bahwa kita akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, kita wajib berkata, “Insya Allah.” Ini karena hanya Allah yang mengetahui masa depan dan menciptakan masa depan itu menurut kehendak-Nya. Tidak ada yang akan terjadi kecuali jika Dia menghendakinya.

Ketika salah seorang teman kalian, misalnya, berkata, “Aku pasti akan pergi sekolah besok,” dia salah karena kita tidak tahu apakah Allah akan menghendakinya pergi sekolah besok. Mungkin dia besok sakit dan tidak bisa pergi sekolah, atau cuaca buruk menyebabkan sekolah libur.

Oleh sebab itu, kita mengatakan “insya Allah” ketika menyebutkan niat kita di masa depan, yang mengakui bahwa Allah mengetahui segalanya, bahwa segalanya terjadi hanya dengan kehendak-Nya dan bahwa kita tidak akan pernah bisa mengetahui maksud dari perbuatan Allah atas kita. Dengan begitu, kita memperlihatkan hormat kita kepada Allah, yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan tak terbatas.

Dalam ayat Al Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa Dia menginginkan kita berkata “insya Allah” (jika Allah menghendaki):

“Dan jangan sekali-kali kalian mengatakan terhadap sesuatu, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi”, kecuali (dengan menyebut), ”InsyaAllah.” Dan ingatlah Tuhanmu jika kalian lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk melakukan hal yang paling sesuai dengan niatku ini”. (QS Al-Kahfi: 23-24)

Mungkin kalian tidak terlalu paham tentang masalah ini, tetapi itu tidak begitu penting. Agar kalian mengenal Allah, yang perlu kalian lakukan adalah melihat ke sekitar kalian dan berpikir.

Segala hal di sekitarmu penuh dengan keindahan yang menunjukkan sifat Allah dan kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Pikirkanlah tentang kelinci putih yang cantik, lumba-lumba yang tersenyum, warna-warna indah sayap kupu-kupu, atau lautan yang biru, hutan hijau, berbagai jenis bunga dan keindahan lain yang tak terhitung di dunia. Allah-lah Yang menciptakan semua ini. Allah telah menciptakan seluruh alam semesta yang kalian lihat, dunia dan makhluk di dalamnya, dari tidak ada menjadi ada. Oleh sebab itu, dengan melihat keindahan yang Dia ciptakan, kalian akan melihat kekuasaan-Nya yang tak terbatas.

Jelaslah bahwa kalau kita ada, berarti Allah itu ada. Karena itu, pertama-tama marilah kita pikirkan tentang keberadaan kita dan bagaimana Allah menciptakan kita begitu sempurna.

Keberadaan Manusia

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata, ”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu manusia pertama, tercipta. Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya. Sekarang, ada satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.

Adam AS, seperti kita, adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah. Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.

Jangan pernah lupa bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan sesuatu itu pun terjadi. Dia punya kekuasaan yang menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari tanah. Ini mudah bagi Allah.

Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.


Jika anak kecil dalam film kartun ini berkata, “Gambarku ini digambar oleh tinta yang tertumpah ke atas selembar kertas putih secara tak sengaja,” tentu saja sangat tak masuk akal, karena kita tahu bahwa seorang senimanlah yang telah menggambar kartun ini. Begitu pulalah, tidak masuk akal jika manusia tidak mengakui bahwa Allah-lah Yang menciptakan mereka.

Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu. Badu berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja. Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat dari garis-garis yang bagus pula. Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu menggambarnya.


Semua orang tahu bahwa seorang kartunis telah menggambar semua sifat tokoh kartun, bentuknya, warnanya, dan kemampuannya seperti berjalan, berlari, dan melompat.

Untuk memahami semua ini, kalian tidak perlu melihat seniman dan pelukis gambar Badu itu. Tentu kalian sudah paham bahwa pembuat gambar Badu itu telah menentukan sifatnya, bentuknya, dan warnanya, serta bagaimana cara bicaranya, jalannya, atau lompatannya.

Setelah melihat contoh ini, pikirkanlah dengan baik tentang hal berikut: Orang yang tidak setuju bahwa Allah-lah yang menciptakannya sebenarnya juga telah berbohong, sama saja seperti Badu yang kita bicarakan tadi.

Sekarang mari kita misalkan, bahwa orang seperti itu berkata pada kita. Mari kita lihat cara orang ini mencoba menerangkan bagaimana dia dan semua manusia tercipta.

“Aku, ibu dan ayahku, orang tua mereka, dan orang tua yang pertama tinggal di bumi di masa lalu muncul secara tak sengaja. Kejadian tak sengaja (kebetulan) ini menciptakan tubuh, mata, telinga, dan seluruh bagian tubuh kita.”


Bahkan bagian-bagian robot berteknologi tinggi pun masih kasar dan kuno jika dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh manusia. Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna dan segala hal dalam tubuh manusia menunjukkan kesempurnaan ini.


Kata-kata orang ini, yang mengingkari Allah yang telah menciptakannya, sama saja dengan kata-kata Badu tadi. Satu-satunya perbedaannya adalah, Badu tercipta dari garis-garis dan cat di selembar kertas. Orang tadi, sebaliknya, adalah manusia yang tubunya terdiri dari daging dan tulang. Tetapi, adakah bedanya? Bukankah orang tersebut adalah makhluk yang tubuhnya lebih rumit dan lebih sempurna dari tokoh kartun Badu tadi? Bukankah tubuhnya terdiri dari jantung, hati, darah, dan banyak lagi? Dengan kata lain, jika Badu mustahil terjadi secara tak sengaja, maka tentu akan lebih mustahil lagi jika manusia tersebut tercipta secara tak sengaja. Sekarang, ayo kita tanya orang tersebut:

”Kamu punya tubuh yang bagus yang tidak ada cacat dan celanya. Tanganmu bisa memegang benda-benda dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada mesin yang canggih. Kamu bisa berlari dengan kakimu. Kamu punya pandangan mata yang sempurna, lebih tajam daripada kamera yang kualitasnya tertinggi. Kamu tidak pernah mendengarkan suara-suara yang tidak kamu inginkan. Tidak ada radio atau tape yang bisa menghasilkan suara sejernih itu. Banyak bagian-bagian tubuhmu yang tidak kamu sadari bekerja bersama-sama agar kamu tetap hidup. Misalnya, meskipun kamu tidak bisa mengendalikan apa-apa agar jantung, ginjal, atau hatimu tetap bekerja, semua itu tetap saja bekerja tanpa cacat dan cela. Sekarang, ratusan ilmuwan dan insinyur bekerja tanpa kenal lelah untuk merancang mesin-mesin yang mirip dengan alat-alat tubuh ini. Namun, usaha mereka tidak menghasilkan apa pun. Inilah buktinya, kamu adalah makhluk yang sempurna, yang tidak bisa ditiru oleh manusia. Bagaimana kamu menjelaskan ini?”

Orang yang mengingkari bahwa Allah-lah yang menciptakan segalanya mungkin akan berkata:

"Aku juga tahu bahwa kita punya tubuh yang tidak bercela dan alat-alat tubuh yang sempurna. Tetapi aku yakin bahwa: atom-atom yang tidak hidup dan tidak sadar muncul sekaligus tanpa sengaja untuk membentuk alat-alat tubuh dan tubuh kita."

Kalian tentu bisa melihat bahwa kata-katanya ini tidak masuk akal dan aneh. Berapa pun umurnya dan apa pun pekerjaannya, orang yang menyebutkan hal seperti ini tentu tidak mampu berpikir dengan jernih dan mempunyai pemikiran yang keliru. Dan yang mengejutkan, kita sering sekali menemukan orang yang yakin dengan hal yang tak masuk akal ini.

Karena mesin yang paling sederhana pun pasti ada yang membuatnya, makhluk yang rumit seperti manusia tentu tidak bisa terjadi dengan tak sengaja. Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia pertama. Allah juga yang menciptakan alat-alat tubuh manusia pertama itu sehingga bisa berkembang biak dan sehingga muncullah keturunan-keturunan berikutnya. Allah memastikan bahwa umat manusia akan terus berkembang biak dengan program yang dimasukkannya dalam sel-sel manusia itu. Kita juga terjadi berkat program yang diciptakan oleh Allah ini, dan terus tumbuh sesuai dengan program itu. Yang akan kalian baca mengenai masalah ini di halaman-halaman berikutnya akan membuat kalian bisa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kenyataan bahwa Allah, Pencipta kita, memiliki kekuasaan dan kearifan yang tak terbatas.

Program Sempurna dalam Tubuh Manusia


Meskipun ada perbedaan dalam penampilan manusia dari bangsa berbeda, setiap orang mempunyai sifat-sifat dasar yang tak berubah, yaitu punya mulut, hidung, mata, dan telinga. Karena program-program berbeda yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia, setiap orang mempunyai sifat dasar yang sama, meskipun mereka dari luar terlihat berbeda.

Dalam halaman sebelumnya, kita menyebutkan program sempurna yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia. Berkat program ini, setiap manusia mempunyai mata, telinga, tangan, dan kaki. Juga berkat program ini, meskipun ada perbedaan dalam bentuknya, semua manusia terlihat sangat mirip. Kita mirip dengan kerabat kita, dan beberapa orang mempunyai sifat yang khas karena program ini. Misalnya, orang Cina dan Jepang umumnya mirip satu sama lain, orang Afrika punya warna kulit, bentuk muka, dan bentuk mulut serta mata yang khas.


Agar sebuah komputer bisa digunakan, software yang disebut ”program” diperlukan di sini. Manusia pun hidup berkat informasi yang mirip dengan software yang telah ditempatkan oleh Allah di dalam gen mereka.

Sekarang, mari kita pelajari program seperti apakah itu, melalui contoh berikut ini:

Kalian terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana komputer bekerja. Seorang ahli merancang komputer tersebut. Para ahli di pabrik-pabrik khusus dengan bantuan teknologi maju juga menciptakan komponen-komponen tambahan seperti mikroprosesor, monitor, keyboard, CD, pengeras suara, dan seterusnya. Sekarang, kalian mempunyai sebuah mesin yang bisa memproses kerja yang sangat rumit. Kalian bisa bermain game atau menulis apa pun yang kalian inginkan. Namun agar semua ini terjadi, kalian membutuhkan alat yang disebut ”program”. Tanpa program ini, yang khusus dipersiapkan oleh para ahli, komputer kalian tidak akan bisa bekerja.

Selanjutnya, kita tahu bahwa tidak semua program cocok dengan semua tipe komputer. Ini berarti, programmer (orang yang menciptakan program itu) harus mengetahui komputer tersebut maupun software (yaitu alat tempat program itu ditempatkan) yang cocok dengannya. Seperti yang telah kita lihat, kita membutuhkan sebuah mesin dan program yang cocok untuk menjalankan komputer. Tetapi yang lebih penting, jika tidak ada yang merancang dan menciptakan semua itu, komputer kalian pastilah tidak akan bisa bekerja.

Tubuh manusia memiliki sistem yang sangat rumit, jauh lebih hebat dan lebih rumit dibandingkan komputer. Tak seorang pun yang berkata bahwa komputer bisa ada secara kebetulan. Tetapi justru ada orang yang menyatakan bahwa tubuh kita mempunyai sifat-sifat sempurna seperti ini secara kebetulan.

Tubuh manusia mirip dengan komputer. Seperti telah kita katakan tadi, ada suatu program dalam sel kita yang membuat kita ada. Sekarang pertanyaannya, bagaimana kejadiannya sehingga program ini bisa ada? Jawabannya pasti:

Allah, Yang Maha Perkasa, secara khusus telah menciptakan semua manusia. Allah-lah Yang menciptakan tubuh kita serta program yang membentuknya.

Tetapi jangan salah. Jika kita pikirkan dengan cara lain, sangat mustahil membandingkan tubuh manusia dengan sebuah komputer. Tubuh kita jauh lebih hebat daripada komputer yang paling rumit sekalipun. Otak kita saja, misalnya, jauh lebih rumit daripada komputer.

Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang bayi terlahir ke dunia.

Mula-mula, ada suatu bagian yang sangat kecil dalam rahim ibu. Kemudian dari hari ke hari bagian yang sangat kecil ini tumbuh dan mulai terbentuk.

Tinggi tubuh kalian, warna mata kalian, bulu mata kalian, bentuk tangan-tangan kalian, dan ratusan ciri-ciri kalian semuanya ditentukan sejak awal dari kejadian paling pertama keberadaan kalian. Semua informasi ini tersimpan dalam program awal yang ditempatkan Allah dalam sel-sel. Program ini begitu sempurna dan terperinci sehingga para ilmuwan baru saja mulai bisa memahami bagaimana semua itu bekerja.

Sesuai dengan program yang ditempatkan Allah di dalam tubuh kita, kita mulai tumbuh perlahan. Itulah sebabnya pertumbuhan tubuh kita tidak terlihat aneh. Perlu waktu lama untuk tumbuh. Kita pasti akan terkejut jika program ini bekerja dengan cepat. Mata bayi yang baru lahir, yang tiba-tiba menjadi mata orang tua pastilah akan sangat mengejutkan.

Bagaimana Bentuk Kehidupan Lainnya Terjadi?


Agar sesuai dengan program yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh kita, kita tumbuh setahap demi setahap. Mata bayi yang baru lahir yang tiba-tiba kita lihat berubah menjadi mata orang tua pasti akan membuat kita terkejut.

Manusia tentu bukan satu-satunya makhluk yang ada di bumi. Ada ribuan makhluk hidup lainnya, yang di antaranya kalian ketahui dan banyak yang tidak kalian ketahui. Beberapa di antara makhluk itu ada di sekitar kalian, kalian melihatnya di mana-mana. Akan tetapi, ada pula yang begitu jauh sehingga kalian hanya bisa melihatnya dalam buku-buku atau film. Tetapi, jika kalian melihat lebih dekat semua makhluk ini, kalian akan melihat bahwa semuanya punya satu ciri umum. Bisakah kalian tebak ciri apakah itu? Kita bisa menyebutnya “kecocokan”.

Sekarang, mari kita sebutkan cocok dengan apakah suatu makhluk hidup. Mereka cocok dengan:

Lingkungan tempat mereka tinggal,

Makhluk hidup lain yang hidup bersama-sama dengan mereka,

Unsur-unsur yang mempertahankan sifat mereka,

Hal-hal yang memberikan manfaat bagi manusia.


Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup dalam lingkungan tertentu sehingga ia bisa bertahan hidup. Ikan bisa bernafas dalam air, burung bisa terbang di langit, dan hewan menyusui hidup di darat.

Sebelum membahas semua ini, mari kita gunakan contoh sederhana untuk memperjelas maksud “kecocokan”. Pikirkanlah tentang stop kontak dan steker (colokan kabel listrik) di rumah kalian. Keduanya saling cocok sama lain. Tetapi, kenapa kalian bisa menyebutkannya saling cocok satu sama lain? Karena ada dua lubang di stop kontak agar ujung colokan kabel tersebut bisa masuk. Sudah cukup? Lebar dua ujung colokan logam harus sama dengan lebar dua lubang pada stop kontak. Jika tidak begitu, colokan tidak akan pernah klop dengan stop kontak. Jarak antara ujung colokan dengan jarak antara dua lubang stop kontak juga sama. Jika tidak sama, colokan tidak akan pernah masuk ke dalam stop kontak.

Namun, ciri-ciri ini saja tidak cukup untuk membuat colokan cocok dengan stop kontak. Jika colokan itu sangat panjang, maka kembali lagi tidak ada kecocokan. Jika lubang-lubang colokan tidak terbuat dari logam, listrik tidak akan mengalir ke dalam stop kontak. Jika colokan tidak terbuat dari plastik, maka ketika kalian memegangnya, kalian akan terkena strum listrik. Jadi, kurangnya kecocokan dalam alat-alat yang paling sederhana sekalipun menyebabkan alat itu tidak bisa bekerja. Ini berarti bahwa begitu pulalah halnya dengan orang yang menciptakan colokan dan stop kontak itu. Dan dia menciptakannya saling cocok satu sama lain. Dia membuat keduanya bisa dipakai. Tentu tidak mungkin logam dan plastik bisa ada karena kebetulan dan keduanya direncanakan secara terpisah dan tidak sekaligus, karena jika begitu kalian tidak akan pernah menemukan sebuah stop kontak dan sebuah colokan kabel yang saling cocok satu sama lain.


Lebah membawa serbuk sari bunga yang mereka kunjungi pada bunga-bunga lain. Inilah proses yang bisa menyebabkan perkembangbiakan bunga. Dengan cara yang sama, ikan pembersih membersihkan ikan yang lebih besar.

Kecocokan makhluk hidup jauh lebih rumit dibandingkan kecocokan stop kontak dengan colokan kabel, karena makhluk hidup terdiri dari ribuan sistem (sistem di sini berarti: cara kerja tubuh) dan alat tubuh yang harus ada sekaligus secara selaras dan bekerja sama dengan sempurna. Jika kita tuliskan sistem-sistem ini kita akan memenuhi sebuah perpustakaan dengan ratusan buku. Oleh sebab itu, dalam halaman-halaman berikut kita akan membahas secara singkat ciri-ciri sempurna makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah:

Makhluk hidup cocok dengan lingkungan tempat mereka hidup

Setiap makhluk hidup, di darat atau di air, cocok sempurna dengan tempat tinggalnya. Begitulah mereka diciptakan. Berbagai sistem sempurna memastikan tersedianya zat makanan, perlindungan, dan perkembangbiakan makhluk hidup. Artinya, setiap makhluk hidup dirancang khusus sesuai dengan tempat hidupnya.

Alat-alat tubuh dan gaya hidup makhluk hidup cocok dengan keadaan lingkungannya. Misalnya, burung memiliki sayap yang sempurna untuk terbang di langit. Ikan-ikan mempunyai insang yang diciptakan khusus untuk bernafas dalam air. Jika mereka mempunyai paru-paru seperti kita, mereka akan mati.

Makhluk hidup cocok dengan makhluk hidup lain yang hidup bersama mereka

Ada beberapa burung dan serangga yang membantu perkembangbiakan tanaman. Artinya, meskipun mereka tidak menyadarinya, mereka telah membantu tumbuhnya tanaman. Misalnya, ketika terbang dari bunga satu ke bunga lainnya, kumbang-kumbang membawa serbuk sari yang menempel. Berkat proses ini, tanaman mampu berkembang biak. Dalam beberapa hal, hewan-hewan melakukan tindakan yang bermanfaat bagi hewan lain. Ikan pembersih, misalnya, membersihkan hewan-hewan yang sangat kecil dari kulit ikan besar sehingga menyebabkan hidup mereka menjadi sehat. Inilah bentuk lain kecocokan.

Makhluk hidup cocok dengan unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan alam


Kita membutuhkan makanan seperti daging, susu, telur, ayam, madu, sayuran, dan buah-buahan setiap hari. Sumber-sumber makanan dasar lainnya juga merupakan nikmat yang diciptakan oleh Allah untuk kita, sehingga untuk itu kita perlu bersyukur kepada-Nya.

Tidak ada makhluk hidup, selain manusia, yang mengganggu keseimbangan alam. Bahkan, mereka tercipta dengan sifat-sifat yang mempertahankan keseimbangan itu. Namun, keseimbangan bumi selalu terancam oleh tindakan bodoh manusia. Misalnya, jika manusia menyakiti seekor hewan tanpa kenal ampun, hewan itu akan punah. Punahnya hewan itu menyebabkan jumlah mangsanya meningkat terlalu banyak, yang kelak akan membahayakan hidup manusia dan alam itu sendiri. Jadi, ada suatu keseimbangan alami dalam penciptaan makhluk hidup. Mereka sepenuhnya cocok dengan keseimbangan alam, tetapi kecuali untuk manusia, mereka bisa menyebabkan kehancuran keseimbangan yang sudah tepat itu.

Makhluk hidup cocok dengan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia

Misalnya, pikirkanlah tentang banyaknya manfaat madu untukmu. Bagaimana kumbang-kumbang mengetahui bahwa kalian memerlukan jenis makanan seperti itu, dan bagaimana mereka menghasilkannya? Bisakah seekor ayam, sapi, atau biri-biri mengetahui kebutuhan makanan manusia dan menghasilkan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Tentu tidak.

Keselarasan yang menakjubkan antarmakhluk hidup ini merupakan bukti nyata bahwa satu Pencipta telah menciptakan mereka. Ini berkat penciptaaan sempurna oleh Allah, sehingga keseimbangan tercipta di bumi.

ipal.com